Rabu, 15 Mei 2013

     Kelurahan Jamsaren adalah sebuah wilayah di Kota Kediri sebelah timur, tepatnya berada di Kecamatan Pesantren dengan pedukuhan (dusun) bernama Kleco. jumlah penduduk di Kelurahan Jamsaren sebanyak 5.142 yang terdiri dari 2.575 laki-laki dan 2.567 perempuan (update 2012).
Masyarakat Kelurahan Jamsaren adalah masyarakat yang agamis. Itu ditunjukkan dengan adanya Pondok Pesantren, Banyak Mushola dan 2 masjid serta banyaknya acara-acara pengajian dan majelis ta'lim.

Sekilas Sejarah Berdirinya Jamsaren 
jamsaren dibangun atau dibabat (jawa. pen) oleh seseorang yang bernama Kyai Zamakhsari pada sekitar tahun 1830 an. Beliau adalah salah satu dari pasukan Pangeran Diponegoro. Beliau berasal dari Solo (berasal dari daerah di Solo yang juga bernama Jamsaren).

Awalnya beliau bersama dengan beberapa murid dan anak buahnya hijrah kedaerah Jawa Timur, tepatnya Kediri karena suasana politik dan peperangan yg terjadi didaerah Jawa Tengah. Sesampainya di Kediri, beliau dan murid-muridnya membuka suatu daerah dan duduk disitu. Daerah baru itu semakin berkembang dan kemudian daerah itu bernama Jamsaren, sesuai dengan nama yang membuka wilayah. Tidak lama kemudian, beliau memerintahkan muridnya yang bernama Hasan Basri (Kasan Besari) untuk membuka wilayah lagi di daerah timur (sebelah selatan Ds. Pesantren) yang akhirnya bernama Kleco yang fungsinya dipergunakan sebagai sumber pangan (wilayah pertanian). Wilayah tersebut sama persis dengan dengan Solo, yaitu Desa Jamsaren dan dukuhan Kleco (yg di Solo sekarang menjadi Ponpes Jamsaren, dan Pasar Kleco). Maka dari itu, di Kelurahan Jamsaren banyak warga keturunan Solo, karena setelah pembukaan lahan, banyak warga solo yg hijrah ke Jamsaren Kediri.

Kyai Zamakhsari dimakamkan di Kelurahan Jamsaren, tepatnya di Jl. Joyoboyo kota Kediri, didepan SMPN 3 Kediri, dan Kyai Hasan Basri (Kasan Besari) dimakamkan di Kleco Kota Kediri.

Demikian sekilas tentang pendiri Jamsaren dan Kleco. Untuk Sejarah lebih lengkapnya, dapat dibaca pada halaman lain.